pelajaran bahasa jepang

Memperkenalkan
diri.
Berikut adalah cara memperkenalkan diri yang
sering digunakan dalam perkenalan dengan
orang Jepang.
Hajimemashite
はじめまして
(Perkenalkan)
Watashi wa Tanaka desu.
わたしはたなかです。
(Saya Tanaka)
Tōkyō kara kimashita.
東京から来ました。
(Saya berasal dari Tōkyō)
Dōzo yoroshiku onegaishimasu.
どうぞよろしくお願いします。
(Senang berkenalan dengan Anda)
Hajimemashite, SAMIUN ginkō no Sri to
mōshimasu. Dōzo yoroshiku onegaishimasu.
はじめまして、SAMIUN銀行のスリと申します。
どうぞよろしくお願いします。
(Kenalkan, saya Sri dari Bank SAMIUN)
*PENJELASAN*
Hajimemashite. 
はじめまして
Ungkapan ini bisa berarti ‘perkenalkan’,
digunakan pada saat kita akan memperkenalkan
diri.
dōzo yoroshiku onegaishimasu. 
どうぞよろしくお願いします
Ungkapan ini biasanya diutarakan pada akhir
perkenalan, dan bisa dipersingkat dengan hanya
mengatakan dōzo yoroshiku yang biasa
digunakan dalam perkenalan informal.
~ to mōshimasu. 
~と申します
saya bernama; saya biasa dipanggil.
Ungkapan ini digunakan untuk menyebutkan
nama panggilan untuk diri sendiri pada saat
berkenalan.
2. Memperkenalkan orang lain
こらうはnama orangさんです。
こらう digunakan untuk memperkenalkan orang
lain sambil menunjukkan orang yang
bersangkutan.
Contoh れい:
Perkenalkan ini saudara tanaka
こらうはたなかさんです。
3. Menyatakan tempat tinggal
Untuk menyebutkan kewarganegaraan diri sendiri
+ KB はnama negara じんです
– KB はnama negara じんでわありません
+ わたしはにほんじんです。Saya orang
jepang
― わたしはにほんじんでわありません。
Saya bukan orang jepang
4. Menyatakan, menanyakan
dan menjawab
kewarganegaraan (asal)
dalam bahasa Jepang

Menyatakan,menanyakan dan menjawab
kewarga negaraan (asal) dalam bahasa Jepang
polanya sama dengan menyatakan diri, hanya
saja untuk complement kita isi dengan nama
negara + jin
Contoh :
a. Saya orang indonesia = Watashi wa Indonesia
jin desu
b. Yamada orang jepang = Yamada san wa
nihonjin desu
c. Desi bukan orang Korea = Desi san wa
Kankoku jin ja arimasen
d. Sani bukan orang Australia = Sani san wa
Oosutoraria ja arimasen
e. Apakah anda orang Iran? = Anata wa Iran jin
desu ka
Dari contoh itu dapat kita simpulkan rumus
untuk menyatakan negara dalam bahasa Jepang
adalah :
Ne dia Pola kalimatnya…
a. [+] S + wa + Nama Negara
~jin + desu
b. [-] S + wa + Nama Negara
~jin + ja arimasen
c. [?]S + wa + Nama Negara
~jin + desu
5. (Denwa Bango:Nomor
Telepon)
sebelum masuk ke pola kalimat denwa
bango, sebaiknya terlebih dahulu kita
mengenal angka dalam bahasa jepang.
0 : Zerro
1 : Ichi
2 : Ni
3 : San
4 : Shi/yon
5 : Go
6 : Roku
7 : Shici/nana
8 : Hachi
9 : Kyu/ku
penyebutan angka cara Jepang yang
digunakan umumnya hanya dari 1 sampai
9, dan seterusnya digunakan dengan cara
Cina, yaitu:
11 : Juu-ichi
12 : Juu-ni
13 : Juu-san
14 : juu-yon
15 : juu-go
20 : Ni-juu
21 : Ni-juu-ichi
22 : Ni-Juu-Ni
30 : San-Juu
31 : San-juu-ichi
40 : Yon-juu
50 : go-juu
60 : roku-juu
70 : nana-juu
80 : hachi-juu
90 : Kyuu-Juu
100 : hyaku
101 : hyaku-ichi
110 : hyaku-juu
200 : Ni-hyaku
300 : sam-byaku
400 : yon-hyaku
500 : go-hyaku
600 : Rop-pyaku
700 : nana-hyaku
800 : hap-pyaku
900 : kyuu-hyaku
1000 : sen atau issen
2000 : Ni-sen
3000 : san-zen
4000 : yon-sen
8000 : hassen
9000 : kyuusen
10.000 : ichiman
11.000 : ichi man sen
20.000 : ni-man
30.000 : san-man
1000.000 : hyaku-man
10.000.000 : issen man
1.000.000.000 : juu-oku (satu miliar)
1.000.000.000.000 : itchoo (satu triliun)
baiklah, mari kita masuk ke pola kalima
denwa bango.
1. pola pertanyaan :
denwa bango wa nanban desu ka?
2. pola menjawab :
denwa bango wa (nomor telepon) desu.
rei (cth) : denwa bango wa
0889989837265 desu.
Ka
KAZOKU(かぞく)

1.ANGGOTA KELUARGA SENDIRI
kakek : sofu
nenek : sobo
paman : oji
bibi : oba
sepupu : itoko
ayah : chichi
ibu : haha
kakak laki : ani
kakak perempuan : ane
adik laki : otouto
adik perempuan : imouto
2.ANGGOTA KELUARGA ORANG LAIN
kakek : ojiisa
nenek : obaasan
paman : ojisan
bibi : obasan
sepupu : itoko
ayah : otousan
ibu : okaasan
kakak laki : oniisan
kakak perempuan : oneesan
adik laki : otoutosan
adik perempuan: imoutosan
MENYATAKAN JUMLAH ORANG diakhiri
dengan “Nin” dibaca “Ning”
*1 orang -> (Hitori)
*2 orang -> (Futari)
3 orang -> san nin
4 orang -> yon nin
5 orang -> go nin
dam seterusnya dengan menyebutkan
angka, kemudian diikuti dengan “nin” yang
berarti orang.
Pola Kalimat :
Kazoku Wa Kb(angka) Nin Imasu.
Kazoku -> Keluarga
Pola Tanya :
Kazoku wa nan nin imasuka? (keluarga
Anda ada berapa orang kah?)
Rei : Kazoku wa go nin imasu. (keluarga
saya ada 5 orang)
Kyoudai wa KB(angka) Nin Imasu.
Kyoudai -> Saudara Kandung
Rei : Kyoudai wa san nin imasu. (Saudara
kandung saya ada 3 orang)
Pola Tanya :
Kyoudai wa nan nin imasuka? (Saudara
kandung Anda ada berapa orang kah?)
Jenis pekerjaan dalam bahasa Jepang(しごと)

Isha = dokter
Sensei = guru
Gakusei = siswa
Kangofu = perawat
Hisho = sekretaris
Untenshu = sopir
Suchuwadesu = pramugari
Pairotto = pilot
Nouka = petani
Kashu = penyanyi
Kaisyain = karyawan
Keisatsukan = polisi
Pola kalimat : おしごと は なん ですか.
[oshigoto wa nan desuka.]
Apa pekerjaan Anda?
Contoh kalimat :
きむら: すみません が , こぼ さんの おしご
と は なん ですか.
[Kimura : Sumimasen ga, Kobo san no
oshigoto wa nan desuka?]
こぼ: わたし は せんせいです.
[Kobo : Watashi wa sensei desu.]
@ Menyebutkan pekerjaan/profesi sendiri
Pola kalimat : わたし … は (pekerjaan) … で
す.
[watashi … wa (pekerjaan) …
desu]
(Pekerjaan) Saya ….
Contoh kalimat) : わたし は いしゃ です.
[Watashi wa isha desu]
(Pekerjaan) Saya dokter
Kyoushitsu no Naka (Di Dalam Kelas)
Saatnya kita belajar Kyoushitsu no Naka (Di Dalam Kelas)
Saatnya kita belajar menyebutkan barang-barang
yang ada di kelas dan keberadaan barang dan
dapat menyampaikan barang-barang yang ada di
dalam kelas
Atarashii kotoba :
1. Benda
Kokuban : papan tulis
Kokuban keshi : penghapus papan
Chooku : kapur
Tsukue : meja
Isu : kursi
Mado : jendela
Doa : pintu
Karendaa : kalender
E : gambar
Chizu : peta
Shashin : foto
Kabin : vas bunga
Gomibako : tempat sampah
Houki : sapu
Howaito boodo : papan putih
2. Posisi Benda
Ue : atas
Soba : samping
Naka : tengah / dalam
Ushiro : belakang
Shita : bawah
Soto : di luar
Yoko : samping
Tonari : sebelah
Hidari : kiri
Migi : kanan
Ryougawa : diantara
Mae : depang
Chikaku : dekat
Sumi : pojok
Aida : antara
Mannaka : tengah
Perbedaan Soba dan Yoko
Soba digunakan ketika benda itu letaknya
berdekatan dengan benda yang lain
Yoko digunakan ketika benda itu letkanya
berdampingan dan sejajar dengan benda lain
Untuk kata selain ue, naka, shita, yoko, soba,
soto bisa kalian pelajari nanti-nanti ya. Sabar!
Keberadaan Benda
Pola 1
KB (tempat) ni KB (benda) ga arimasu/arimasen
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda yang ada/tidak ada di suatu tempat
Contoh :
1. Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu (ada
tempat sampah di kelas)
2. Koshi: Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu ka
(adakah tempat sampah di kelas?)
Fukada : Hai, arimasu / Iie, arimasen (Ya, ada /
Tidak, tidak ada)
3. Koshi : Kyoushitsu ni nani* ga arimasu ka (ada
apa saja di kelas>)
Fukada : Gomibako ga arimasu (ada tempat
sampah)
*Nani = apa
Kalian bisa menggunakan benda lain untuk
latihan kalimat dengan pola seperti diatas
Ini dia yang mungkin ditunggu-tunggu oleh
kalian. Di materi ini kalian mulai mengenal
partikel lain selain wa yaitu mo (juga)
Pola 2
KB (benda) mo arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda lain yang juga ada di tempat tersebut
Contoh :
1. Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu. Kokuban
mo arimasu
(Ada tempat sampah di kelas. Papan tulis juga
ada)
2. Hide : Kyoushitsu ni chizu ga arimasu ka
(Adakah peta di kelas?)
Ayako : Hai, arimasu (Ya, ada)
Hide : Kokuban mo arimasu ka (adakah papan
tulias juga?)
Ayako : Hai, arimasu / Iie, arimasen (Ya, ada /
Tidak, tidak ada)
Latihlah kalimat ini dengan benda-benda yang
lain
Sekarang kita belajar menyebutkan letak dan
posisi benda dan mengungkapkannya ^^
Pola 3
KB (tempat/benda) no KKet (posisi) ni KB
(benda) ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda yang ada pada letak atau posisi tersebut
Arimasu menyatakan ‘ada, sedangkan arimasen
menyatakan ‘tidak ada’
Nanimo arimasen menyatakan ‘tidak ada apapun’
Contoh :
1. Tsukue no ue ni nooto ga arimasu (Ada buku
catatan diatas meja)
2. Mayuko : Tsukue no ue ni nani ga arimasu ka
(Ada apa saja diatas meja?)
Yuki : Nooto ga arimasu / Nanimo arimasen (Ada
buku catatan / tidak ada apa-apa)
3. Kyoushitsu no soto ni houki ga arimasu (Di
luar kelas ada sapu)
Kalian bisa menggunakan kata lain dengan posisi
yang berbeda seperti naka, shita, dll
Sekarang kita belajar menyatakan keberadaan
beberapa benda
Pola 4
KB1 (benda) to KB2 (benda) ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
seluruh benda-benda yqng ada
Contoh :
1. Tsukue no shita ni kaban to enpitsu ga arimasu
(di bawah meja ada tas dan meja)
2. Miwa : Isu no shita ni nani ga arimasu ka (ada
apa di bawah kursi?)
Fuji : Kaban to hon ga arimasu (ada tas dan buku)
Pola 5
KB1 (benda) ya KB2 (benda) nado ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan 2-3
bena wakil dari benda-benda yang ada
Contoh :
1. Kyoushitsu ni karendaa ya e nado ga arimasu
(ada kalender dan gambar di kelas)
2. Aria : Kaban no naka ni nani ga arimasu ka
(ada apa di dalam tas?)
Keiko : Kyoukasho ya nooto nado ga arimasu (ada
buku pelajaran, buku catatan dan lain-lain)
Letak Benda
Pola 6
KB (benda) wa KB (tempat/benda) no KB (posisi)
ni arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
letak/posisis benda
Contoh :
1. Maaya-san no monosashi wa kaban no naka ni
arimasu (penggaris Maaya ada di dalam tas)
2. Kaban wa isu no shita ni arimasu (tas ada di
bawah kursi)
3. Sano : Maaya-san no monosash wa doko ni
arimasu ka (ada dimana penggaris Maaya?)
Maaya : Kaban no naka ni arimasu (ada di dalam
tas)
4. Q : Kaban wa doko ni arimasu ka (ada dimana
tas)
A : Isu no shita ni arimasu (ada di bawah kursi) menyebutkan barang-barang
yang ada di kelas dan keberadaan barang dan
dapat menyampaikan barang-barang yang ada di
dalam kelas
Atarashii kotoba :
1. Benda
Kokuban : papan tulis
Kokuban keshi : penghapus papan
Chooku : kapur
Tsukue : meja
Isu : kursi
Mado : jendela
Doa : pintu
Karendaa : kalender
E : gambar
Chizu : peta
Shashin : foto
Kabin : vas bunga
Gomibako : tempat sampah
Houki : sapu
Howaito boodo : papan putih
2. Posisi Benda
Ue : atas
Soba : samping
Naka : tengah / dalam
Ushiro : belakang
Shita : bawah
Soto : di luar
Yoko : samping
Tonari : sebelah
Hidari : kiri
Migi : kanan
Ryougawa : diantara
Mae : depang
Chikaku : dekat
Sumi : pojok
Aida : antara
Mannaka : tengah
Perbedaan Soba dan Yoko
Soba digunakan ketika benda itu letaknya
berdekatan dengan benda yang lain
Yoko digunakan ketika benda itu letkanya
berdampingan dan sejajar dengan benda lain
Untuk kata selain ue, naka, shita, yoko, soba,
soto bisa kalian pelajari nanti-nanti ya. Sabar!
Keberadaan Benda
Pola 1
KB (tempat) ni KB (benda) ga arimasu/arimasen
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda yang ada/tidak ada di suatu tempat
Contoh :
1. Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu (ada
tempat sampah di kelas)
2. Koshi: Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu ka
(adakah tempat sampah di kelas?)
Fukada : Hai, arimasu / Iie, arimasen (Ya, ada /
Tidak, tidak ada)
3. Koshi : Kyoushitsu ni nani* ga arimasu ka (ada
apa saja di kelas>)
Fukada : Gomibako ga arimasu (ada tempat
sampah)
*Nani = apa
Kalian bisa menggunakan benda lain untuk
latihan kalimat dengan pola seperti diatas
Ini dia yang mungkin ditunggu-tunggu oleh
kalian. Di materi ini kalian mulai mengenal
partikel lain selain wa yaitu mo (juga)
Pola 2
KB (benda) mo arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda lain yang juga ada di tempat tersebut
Contoh :
1. Kyoushitsu ni gomibako ga arimasu. Kokuban
mo arimasu
(Ada tempat sampah di kelas. Papan tulis juga
ada)
2. Hide : Kyoushitsu ni chizu ga arimasu ka
(Adakah peta di kelas?)
Ayako : Hai, arimasu (Ya, ada)
Hide : Kokuban mo arimasu ka (adakah papan
tulias juga?)
Ayako : Hai, arimasu / Iie, arimasen (Ya, ada /
Tidak, tidak ada)
Latihlah kalimat ini dengan benda-benda yang
lain
Sekarang kita belajar menyebutkan letak dan
posisi benda dan mengungkapkannya ^^
Pola 3
KB (tempat/benda) no KKet (posisi) ni KB
(benda) ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
benda yang ada pada letak atau posisi tersebut
Arimasu menyatakan ‘ada, sedangkan arimasen
menyatakan ‘tidak ada’
Nanimo arimasen menyatakan ‘tidak ada apapun’
Contoh :
1. Tsukue no ue ni nooto ga arimasu (Ada buku
catatan diatas meja)
2. Mayuko : Tsukue no ue ni nani ga arimasu ka
(Ada apa saja diatas meja?)
Yuki : Nooto ga arimasu / Nanimo arimasen (Ada
buku catatan / tidak ada apa-apa)
3. Kyoushitsu no soto ni houki ga arimasu (Di
luar kelas ada sapu)
Kalian bisa menggunakan kata lain dengan posisi
yang berbeda seperti naka, shita, dll
Sekarang kita belajar menyatakan keberadaan
beberapa benda
Pola 4
KB1 (benda) to KB2 (benda) ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
seluruh benda-benda yqng ada
Contoh :
1. Tsukue no shita ni kaban to enpitsu ga arimasu
(di bawah meja ada tas dan meja)
2. Miwa : Isu no shita ni nani ga arimasu ka (ada
apa di bawah kursi?)
Fuji : Kaban to hon ga arimasu (ada tas dan buku)
Pola 5
KB1 (benda) ya KB2 (benda) nado ga arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan 2-3
bena wakil dari benda-benda yang ada
Contoh :
1. Kyoushitsu ni karendaa ya e nado ga arimasu
(ada kalender dan gambar di kelas)
2. Aria : Kaban no naka ni nani ga arimasu ka
(ada apa di dalam tas?)
Keiko : Kyoukasho ya nooto nado ga arimasu (ada
buku pelajaran, buku catatan dan lain-lain)
Letak Benda
Pola 6
KB (benda) wa KB (tempat/benda) no KB (posisi)
ni arimasu
Pola kalimat ini digunakan untuk menyatakan
letak/posisis benda
Contoh :
1. Maaya-san no monosashi wa kaban no naka ni
arimasu (penggaris Maaya ada di dalam tas)
2. Kaban wa isu no shita ni arimasu (tas ada di
bawah kursi)
3. Sano : Maaya-san no monosash wa doko ni
arimasu ka (ada dimana penggaris Maaya?)
Maaya : Kaban no naka ni arimasu (ada di dalam
tas)
4. Q : Kaban wa doko ni arimasu ka (ada dimana
tas)
A : Isu no shita ni arimasu (ada di bawah kursi)
HURUF HIRAGANA

HIRAGANA NO KAKIKATA
平仮名の書き方
ATURAN MENULIS HURUF HIRAGANA
Hari ini kita membahas tentang cara penulisan dengan huruf
Hiragana, atau boleh kita sebut dengan ” hiragana no kakikata (平仮
名の書き方)”. Pada dasarnya, aturan penulisan huruf Hiragana ini
dibagi menjadi 4 bagian, yaitu :
1. Sei On (清音) = Suara Pendek
2. Chou On (長音) = Suara Panjang
3. Soku On (促音) = Suara Kembar
4. Joshi (助 詞) = Partikel
Nanti kita bahas ke-empat aturan diatas.
Oh iya, sebelumnya Saya ingin mengingatkan lagi, tahap ini hanya
untuk Anda yang sudah hafal huruf Hiragana. Jika anda masih
belum menghafalnya, haraf tutup materi ini dan tolong kembali ke
materi sebelumnya, yaitu tentang huruf Hiragana. Mohon hafalkan
dulu! Ingat disiplin!
Bagi yang sudah hafal, mari kita lanjutkan!!
Oke, kembali ke topik. Aturan penulisan huruf Hiragana ini sangat
penting dan perlu untuk ditaati/dilakukan, karena erat kaitannya
dengan panjang-pendeknya suara yang dimana dapat
mempengaruhi arti dari kata itu sendiri. Sebagai contoh :
yume dan yuumei
yume berarti mimpi, sedangkan yuumei adalah terkenal.
Jelas sangat berbeda jauh kan?
Contoh lain :
ie dan iie
ie artinya rumah, sedangkan iie artinya tidak
hohoho, lagi-lagi artinya jauh berbeda
Oleh karena itu, berhati-hatilah dalam mengucapkan panjang-
pendeknya dari suatu kata Bahasa Jepang.
yah, kita mulai membahas tentang aturan tersebut!!
” ee..?? ternyata belum dimulai ya? terus yang di atas itu apa?”
Yang di atas hanyalah pemanasan saja dan merupakan penjelasan
awal. Topik yang sebenarnya ada di bawah sini. Yosh!! Siapkan
otak Anda dan mari kita mulai… Hajimemashou!! (はじめましょ
う!!!)
===================================================
Sei On (清音) = Suara Pendek
Sei on (清音)atau suara pendek merupakan kata-kata yang
diucapkan secara pendek. Dalam penulisan huruf Hiragana, cara
penulisannya pun ditulis dengan hiragana biasa. Contoh :
Mizu = みず = Air
Yume = ゆめ = Mimpi
Iku = いく = Pergi
Hanasu = はなす = Berbicara
Chou On (長音) = Suara Panjang
Dalam kosakata bahasa Jepang terdapat bunyi panjang.
Bunyi panjang dalam bahasa Jepang disebut Choo on.
Bunyi panjang bila diucapkan pendek maka artinya akan sangat
berbeda sekali. Seperti yang sudah dijelaskan di atas. Jangan
sampai lupa ya!!
Nah, untuk penulisan suara panjang ini, mengikuti huruf vokal
yang terakhir yang diucapkan…misalnya
untuk A : Okaasan = おかあさん = Ibu
untuk I : Ojiisan = おじいさん = Kakek
untuk U : Yuumei = ゆうめい = Terkenal
tapi,, (ada tapinya nih!!), untuk akhiran vokal yang berakhiran E
dan O agak berbeda. Dimana untuk E jika dipanjangkan harus
diikuti dengan huruf I, dan untuk huruf O diikuti dengan huruf U.
Contohnya :
untuk E : Yuumei = ゆうめい = Terkenal
Tokei = とけい = Jam
Nah, jadi kesimpulannya, jika Anda menemukan kata seperti
YUUMEI berarti bukan dibaca YUUMEI melainkan dibaca YUUMEE.
atau TOKEI bukan dibaca TOKEI melainkan TOKEE.
untuk O : Saikou = さいこう = Keren = dibaca SAIKOO
Hikouki = ひこうき = Pesawat = dibaca HIKOOKI
Soku On (促音) = Suara Kembar
Istilah sokuon, dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan
konsonan rangkap atau konsonan ganda.
dalam bahasa Jepang terdapat kosakata yang mempunyai bunyi
konsonan rangkap, tetapi tidak ada huruf mati yang berdiri sendiri.
Oleh karena itu untuk dapat mengucapkan bunyi konsonan
rangkap diperlukan bantuan 1 huruf kana yaitu huruf ” tsu つ” tapi
dalam bentuk ukuran kecil (っ), bila kita posisikan maka
ukurannya ditulis kira-kira sebesar seperempat dari bentuk huruf
kana biasa.
Huruf “tsu ( っ)” kecil hanya membantu merangkapkan 4 konsonan
yang mengikuti bunyi huruf kana berikutnya yaitu p, s, k dan t.
Contoh :
Gakkou = がっこう = Sekolah = dibaca GAKKOO
Zasshi = ざっし = Majalah
Kitte = きって = perangko
Suppai = すっぱい = Asam
JOSHI (助 詞) = partikel
Joshi / partikel yang akan kita bahas pada BAB ini ada 3 huruf yang
menggunakan huruf Hiragana yaitu :
HA = は
HE = へ
WO = を
Keunikan dari Joshi ini adalah cara pengucapannya yang berbeda
dari penulisan. Oke deh,, mari kita bahas partikel-partikel tersebut
HA = は yang dibaca WA
Yang juga bisa berarti ADALAH, Contoh kalimatnya seperti
yang sudah kita bahas di pelajaran sebelumnya tentang pola
WA (は).
Contoh Kalimat
Watashi Wa Akihabara Kara Kimashita.
わたし は あきはばら から きました
Coba perhatikan, disana ada 2 huruf HA yang berbeda cara
pengucapannya… Kesimpulannya adalah, tidak semua huruf
HA (は) itu dibaca WA.. huruf HA dibaca WA jika huruf tersebut
merupakan pola kalimat. Jika huruf HA tersebut BUKANLAH
pola kalimat, maka harus tetap dibaca HA… seperti pada kata
AKIHABARA (あきはばら)
NOTE : Joshi ini wajib untuk Anda ketahui sekarang, karena
kita akan sering menggunakannya. Lagipula, kita sudah
mempelajarinya di pelajaran sebelumnya kan??
HE = へ yang dibaca E
Sebenarnya, Joshi ini belum wajib untuk Anda pelajari, karena
belum diajarkan dan akan dibahas di BAB depan. Tapi tidak
masalah untuk dipelajari sekedar pengetahuan.
Joshi HE = へ bisa juga berarti KE. Yang biasa digunakan untuk
memberikan keterangan untuk pergi ke suatu tempat. Misalnya
Contoh Kalimat
Akihabara e Iku
あきはばら へ いく
Pergi ke Akihabara
Hal yang perlu diperhatikan juga disini adalah, tidak semua
huruf HE (へ) dibaca E. Huruf HE (へ) dibaca E jika huruf
tersebut memang merupakan partikel (JOSHI), jika bukan maka
akan tetap dibaca HE,, misalnya pada kata へす dibaca HESU
dan BUKAN ESU
WO = を yang dibaca O
Sama seperti partikel HE, JOSHI ini masih belum wajib untuk
dipelajari, tapi bisa dijadikan sebagai pengetahuan dasar
Kata WO (を) tidak memiliki arti dalam Bahasa Indonesia,
tetapi memiliki peran yang sangat penting. Huruf WO (を)
ditempelkan ke akhir suatu kata untuk menandakan bahwa
kata tersebut merupakan objek langsung verbanya. Huruf ini
bisa dibilang tidak pernah digunakan untuk keperluan lain.
Baiklah, daripada Anda pusing sendiri, saya kasih contohnya
deh.
Contoh Kalimat :
Sakana o Tabemasu
さかな を たべます
Makan Ikan
Sakana (yang artinya IKAN) adalah Objek, dan Tabemasu (yang
artinya MAKAN) adalah Predikat.
Nah, perhatikan!! Jika Anda ingin melakukan sesuatu kepada
Objek, maka harus disimpan sebelum Predikat / Kata kerja
dan harus ditambah partikel WO
Contoh Lain
Kimi wo Ai Shiteru
きみ を あい してる
Mencintai Kamu
Kimi (yang artinya KAMU) menjadi Objek, dan Ai shiteru
(Mencintai) merupakan Predikat.

Tinggalkan komentar